Nama
|
Muhaifin Agus
Sulthoni
|
Kelas
|
TA.B
|
Nim
|
210513041
|
No. Hp
|
0857 85611848
|
Tanggal
|
6 Juni 2016
|
بسم الله الرحمن الرحيم
TUGAS
BALAGHOH 2
Muhassinat Maknawiyyah Pada Jus 21
A.
Tauriyah
Surat Al-Qosos ayat 20
ôMs9$s% 4¯Tr& ãbqä3t Í< ÖN»n=äî öNs9ur ÓÍ_ó¡|¡ôJt ×|³o0 öNs9ur à8r& $|Éót/ ÇËÉÈ
Artinya:
Maryam
berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak
pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang
pezina!"
Pada ayat ini
penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa tauriyah, karena
ada makna yang disembunyikan mutakallim dalam suatu kata yang memiliki dua
makna[1], yaitu pada kata ÓÍ_ó¡|¡ôJt
yang memiliki makna asli menyentuhku dan memiliki makna lain yaitu
berhubungan suami istri.
Menurut Imam
As-Sobuni ayat ini bernuansa tauriyah, karena terdapat kata yang memiliki dua
makna yaitu pada kata ÓÍ_ó¡|¡ôJt yang
memiliki makna asli menyentuhku dan memiliki makna kedua yaitu berhubungan
suami istri.[2]
Makna kedualah yang dimaksud dan dikehendaki dalam ayat ini.
B.
Thibaq
Surat Al-Ankabut ayat 62
w tbqãèyJó¡o $pkÏù #·qøós9 wÎ) $VJ»n=y (
öNçlm;ur öNßgè%øÍ $pkÏù Zotõ3ç/ $|ϱtãur ÇÏËÈ
Artinya:
Mereka
tidak mendengar Perkataan yang tak berguna di dalam syurga, kecuali Ucapan
salam. bagi mereka rezkinya di syurga itu tiap-tiap pagi dan petang.
Pada ayat ini
penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa thibaq, karena
ada gaya bahasa berupa kata yang mengandung gagasan yang bertentangan[3], yaitu
pada kata ÇZotõ3ç/ yang berarti
pagi dan kata $|ϱtãur yang berarti petang. Pengguanaan kata-kata ini
akan menambah keindahan pada ayat ini.
Menurut Imam
As-sobuni ayat ini bernuansa thibaq[4],
karena terdapat kata yang bertentangan antara Ç ÇZotõ3ç/ yang
bermakana pagi
dan $|ϱtã yang bermakna
petang, dan kehadiran dua kata yang berlawanan pada kalimat ini
akan memberikan rasa keindahan bagi pembaca kalimat ini.
C.
Muqobalah
Surat Al-Qosos Ayat 87-88
tA$s% $¨Br& `tB zOn=sß t$öq|¡sù ¼çmç/ÉjyèçR ¢OèO tã 4n<Î) ¾ÏmÎn/u ¼çmç/Éjyèãsù $\/#xtã #[õ3R ÇÑÐÈ $¨Br&ur ô`tB z`tB#uä @ÏHxåur $[sÎ=»|¹ ¼ã&s#sù ¹ä!#ty_ 4Óo_ó¡çtø:$# ( ãAqà)uZyur ¼çms9 ô`ÏB $tRÌøBr& #Zô£ç ÇÑÑÈ
Artinya:
87. Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang
yang aniaya, Maka Kami kelak akan mengazabnya, kemudian Dia kembalikan kepada
Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.”
88. Adapun
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Maka baginya pahala yang terbaik
sebagai balasan, dan akan Kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari
perintah-perintah kami.
Pada ayat ini
penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa muqobalah, karena
ada gaya bahasa berupa kelompok kata yang mengandung gagasan yang bertentangan[5],
yaitu pada kalimat: Ç
$¨Br&ur ô`tB z`tB#uä @ÏHxåur $[sÎ=»|¹ ¼ã&s#sù ¹ä!#ty_ 4Óo_ó¡çtø:$#
Kalimat ini berlawanan
dengan adalah:
$¨Br& `tB zOn=sß t$öq|¡sù ¼çmç/ÉjyèçR ¢OèO tã 4n<Î) ¾ÏmÎn/u ¼çmç/Éjyèãsù $\/#xtã #[õ3R
Imam As-sobuni
menyatakan kedua ayat ini bernuansa muqobalah, karena ada gaya bahasa berupa
kelompok kata yang mengandung gagasan yang bertentangan yaitu orang yang
berbuat baik akan mendapatkan balasan yang baik juga dengan kalimat bahwa orang
yang berbuat dzolim akan mendapatkan azab yang pedih.[6] dan
kehadiran dua kalimat yang berlawanan ini akan memberikan rasa keindahan bagi
pembaca kalimat ini.
D.
Muro’atun-nadzir
Surat Al-Ankabut ayat 26
Í?ä3sù Î1uõ°$#ur Ìhs%ur $YZøtã (
$¨BÎ*sù ¨ûÉïts? z`ÏB Î|³u;ø9$# #Ytnr& þÍ<qà)sù ÎoTÎ) ßNöxtR Ç`»uH÷q§=Ï9 $YBöq|¹ ô`n=sù zNÏk=2é& uQöquø9$# $|Å¡SÎ) ÇËÏÈ
Artinya:
Maka makan, minum dan
bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah:
"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah,
Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
Pada ayat ini
penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa muro’atun-nadzir,
karena ada keserasian makna yang
berpasangan[7],
yaitu pada kata Í?ä3sù yang
berarti makanlah dengan pasangannya yaitu kata Î1uõ°$#ur yang berarti minumlah. Dengan demikian tampak keserasian (التوافق)
makna yang memunculkan keindahan antara bagian-bagian yang membentuk kalam
tersebut,
E.
Musyakalah
Surat Ar-Rum ayat 78
tA$s% #x»yd ä-#tÏù ÓÍ_øt/ y7ÏZ÷t/ur 4
y7ã¤Îm;tRé'y È@Írù'tGÎ/ $tB óOs9 ìÏÜtGó¡n@ Ïmøn=¨æ #·ö9|¹ ÇÐÑÈ
Artinya:
Khidhr
berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan
kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar
terhadapnya.”
Pada ayat ini
penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa musyakalah, karena
ada ungkapan suatu makna dengan menggunakan kata lain untuk mengimbangi dan
menyerupai bentuk kata yang disebut sebelumnya[8], yaitu
pada kata ÓÍ_øt/ yyang
berarti diantaraku dan kata 7ÏZ÷t/ur yang berarti diantaramu. Pengguanaan kata-kata ini akan saling
memberikan keseimbangan yaitu pada kata diantaraku dan diantaramu yang mana
akan menambah keindahan pada ayat ini.
F.
Allaffu Wannasyru
Al-Ankabut ayat 79
$¨Br& èpoYÏÿ¡¡9$# ôMtR%s3sù tûüÅ3»|¡yJÏ9 tbqè=yJ÷èt Îû Ìóst7ø9$# Nur'sù ÷br& $pkz:Ïãr& tb%x.ur Nèduä!#uur Ô7Î=¨B äè{ù't ¨@ä. >puZÏÿy $Y7óÁxî ÇÐÒÈ $¨Br&ur ÞO»n=äóø9$# tb%s3sù çn#uqt/r& Èû÷üuZÏB÷sãB !$uZϱysù br& $yJßgs)Ïdöã $YZ»uøóèÛ #\øÿà2ur ÇÑÉÈ !$tR÷ur'sù br& $yJßgs9Ïö7ã $yJåk5u #Zöyz çm÷ZÏiB Zo4qx.y z>tø%r&ur $YH÷qâ ÇÑÊÈ $¨Br&ur â#yÅgø:$# tb%s3sù Èû÷üyJ»n=äóÏ9 Èû÷üyJÏKt Îû ÏpuZÏyJø9$# c%x.ur ¼çmtFøtrB Ö\x. $yJßg©9 tb%x.ur $yJèdqç/r& $[sÎ=»|¹ y#ur'sù y7/u br& !$tóè=ö7t $yJèd£ä©r& %y`Ì÷tGó¡tur $yJèdu\x. ZpyJômu `ÏiB y7Îi/¢ 4
$tBur ¼çmçGù=yèsù ô`tã ÌøBr& 4
y7Ï9ºs ã@Írù's? $tB óOs9 ìÏÜó¡n@ Ïmøn=¨æ #Zö9|¹ ÇÑËÈ
Artinya:
70. Adapun
bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku
bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang
merampas tiap-tiap bahtera.
80. Dan adapun anak
muda itu, Maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan Kami khawatir bahwa Dia
akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.
81.
Dan Kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak
lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih
sayangnya (kepada ibu bapaknya).
82.
Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di
bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang Ayahnya adalah
seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada
kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan
bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah
tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".
Pada ayat ini
penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa allaffu wannasr,
karena ada lipatan dan himpunan dua hal atau lebih, lalu disusul (dibentangkan)
oleh keterangan masing-masing secara berurutan atau tidak[9], yaitu
pada kata:
a)
èpoYÏÿ¡¡9$# $¨Br& yang berarti adapun
bahtera.
b)
O»n=äóø9$# $¨Br& yang
berarti adapun anak itu.
c)
â#yÅgø:$# $¨Br&u yang
berarti adapun dinding rumah.
Imam As-sobuni
menyatakan bahwa ayat ini bernuansa allaffu wannasr almurottab dan mengategorikan ini juga
sebagai muhassinat badi’iyyah,[10],
karena adanya kata naik perahu kemudian dilanjutkan dengan peristiwa pembunuhan
anak dan pembangunan dinding rumah yang secara teratur bermunculan.[11]
Jadi, penggunaan gaya bahasa ini ini akan menambah keindahan pada
ayat ini
G.
Mubalaghoh (hiperbol)
Surat Thoha ayat 1-4
mÛ ÇÊÈ !$tB $uZø9tRr& y7øn=tã tb#uäöà)ø9$# #s+ô±tFÏ9 ÇËÈ wÎ) ZotÅ2õs? `yJÏj9 4Óy´øs ÇÌÈ WxÍ\s? ô`£JÏiB t,n=y{ uÚöF{$# ÏNºuq»uK¡¡9$#ur n?ãèø9$# ÇÍÈ
Artinya:
1.
Thaahaa
2.
Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah
3.
tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),
4.
Yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
Pada ayat ini
penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa mubalaghoh, karena
ada ucapan yang dibesar-besarkan untuk memperoleh efek tertentu[12],
yaitu pada bentuk masdhar WxÍ\s? untuk
makna sifat نازل, yang mana masdhar ini membesarkan kekuatan Al-Quran yang
ditirunkan Allah kepada umat manusia. Hal ini memunculkan keindahan pada ayat
ini
Daftar Pustaka
Ali As-Sbobuni, Muhammad, Shofwatu At-Tafaasir Jilid 3,
Makkah, Darul-Fikr.
Tri Cahyo, Agus, Al-Balaghoh Lil-Jami’, Ponorogo, STAIN
Ponorogo Press.
Al-Qur’an dan terjemah disertai
hadist-hadist penjelas ayat (
jakarta : PT Khazanah mimbar plus, 2011)
Hamka, Tafsir Al-azhar (jakarta: pustaka panjimas, 1982).
Mufassir Enam Ringkasan Tafsir, (Bandung: Hilal Penerbit AL-Qur’an 2010).
Departemen agama RI, Al-Qur’an
Dan Tafsirnya, ( yogyakarta: PT Dana Bhakti wakaf(milik UII).
M. Quraisyi Shihab, Tafsir Al
Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati ),.
Alqur’an dengan terjemah dan tafsir singkat, (Jakarta : Yayasan Wisma Damai, 2007).
فا استبقوا الخيرات
Bagian mura'atun nazhir info ayatnya kayaknya kurang pas soalnya udah saya cek al Ankabut ayat 26 bukan gitu artinya
BalasHapus