Kamis, 22 September 2016

TUGAS BALAGHOH 2 Muhassinat Maknawiyyah Pada Jus 21



Nama
Muhaifin Agus Sulthoni
Kelas
TA.B
Nim
210513041
No. Hp
0857 85611848
Tanggal
6 Juni 2016
بسم الله الرحمن الرحيم

TUGAS BALAGHOH 2
Muhassinat Maknawiyyah Pada Jus 21
A.    Tauriyah
Surat Al-Qosos ayat 20
ôMs9$s% 4¯Tr& ãbqä3tƒ Í< ÖN»n=äî öNs9ur ÓÍ_ó¡|¡ôJtƒ ׎|³o0 öNs9ur à8r& $|Éót/ ÇËÉÈ  
Artinya:
Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"

Pada ayat ini penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa tauriyah, karena ada makna yang disembunyikan mutakallim dalam suatu kata yang memiliki dua makna[1],  yaitu pada kata  ÓÍ_ó¡|¡ôJtƒ  yang memiliki makna asli menyentuhku dan memiliki makna lain yaitu berhubungan suami istri.

Menurut Imam As-Sobuni ayat ini bernuansa tauriyah, karena terdapat kata yang memiliki dua makna yaitu pada kata ÓÍ_ó¡|¡ôJtƒ yang memiliki makna asli menyentuhku dan memiliki makna kedua yaitu berhubungan suami istri.[2] Makna kedualah yang dimaksud dan dikehendaki dalam ayat ini.

B.     Thibaq
Surat Al-Ankabut ayat 62
žw tbqãèyJó¡o $pkŽÏù #·qøós9 žwÎ) $VJ»n=y ( öNçlm;ur öNßgè%øÍ $pkŽÏù Zotõ3ç/ $|ϱtãur ÇÏËÈ
Artinya:
Mereka tidak mendengar Perkataan yang tak berguna di dalam syurga, kecuali Ucapan salam. bagi mereka rezkinya di syurga itu tiap-tiap pagi dan petang.

Pada ayat ini penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa thibaq, karena ada gaya bahasa berupa kata yang mengandung gagasan yang bertentangan[3], yaitu pada kata ÇZotõ3ç/ yang berarti pagi dan kata $|ϱtãur  yang berarti petang. Pengguanaan kata-kata ini akan menambah keindahan pada ayat ini.

Menurut Imam As-sobuni ayat ini bernuansa thibaq[4], karena terdapat kata yang bertentangan antara Ç ÇZotõ3ç/   yang bermakana  pagi  dan $|ϱtã yang bermakna  petang, dan kehadiran dua kata yang berlawanan pada kalimat ini akan memberikan rasa keindahan bagi pembaca kalimat ini.












C.    Muqobalah
Surat Al-Qosos Ayat 87-88
tA$s% $¨Br& `tB zOn=sß t$öq|¡sù ¼çmç/ÉjyèçR ¢OèO Štãƒ 4n<Î) ¾ÏmÎn/u ¼çmç/ÉjyèãŠsù $\/#xtã #[õ3œR ÇÑÐÈ $¨Br&ur ô`tB z`tB#uä Ÿ@ÏHxåur $[sÎ=»|¹ ¼ã&s#sù ¹ä!#ty_ 4Óo_ó¡çtø:$# ( ãAqà)uZyur ¼çms9 ô`ÏB $tR̍øBr& #ZŽô£ç ÇÑÑÈ  
Artinya:
 87. Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, Maka Kami kelak akan mengazabnya, kemudian Dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.”
88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan Kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami.

Pada ayat ini penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa muqobalah, karena ada gaya bahasa berupa kelompok kata yang mengandung gagasan yang bertentangan[5], yaitu pada kalimat: Ç
$¨Br&ur ô`tB z`tB#uä Ÿ@ÏHxåur $[sÎ=»|¹ ¼ã&s#sù ¹ä!#ty_ 4Óo_ó¡çtø:$#
Kalimat ini berlawanan dengan adalah:
$¨Br& `tB zOn=sß t$öq|¡sù ¼çmç/ÉjyèçR ¢OèO Štãƒ 4n<Î) ¾ÏmÎn/u ¼çmç/ÉjyèãŠsù $\/#xtã #[õ3œR
Imam As-sobuni menyatakan kedua ayat ini bernuansa muqobalah, karena ada gaya bahasa berupa kelompok kata yang mengandung gagasan yang bertentangan yaitu orang yang berbuat baik akan mendapatkan balasan yang baik juga dengan kalimat bahwa orang yang berbuat dzolim akan mendapatkan azab yang pedih.[6] dan kehadiran dua kalimat yang berlawanan ini akan memberikan rasa keindahan bagi pembaca kalimat ini.

D.    Muro’atun-nadzir
Surat Al-Ankabut ayat 26
Í?ä3sù Î1uŽõ°$#ur Ìhs%ur $YZøŠtã ( $¨BÎ*sù ¨ûÉïts? z`ÏB ÎŽ|³u;ø9$# #Ytnr& þÍ<qà)sù ÎoTÎ) ßNöxtR Ç`»uH÷q§=Ï9 $YBöq|¹ ô`n=sù zNÏk=Ÿ2é& uQöquø9$# $|Å¡SÎ) ÇËÏÈ  
Artinya:
Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".

Pada ayat ini penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa muro’atun-nadzir, karena ada keserasian makna  yang berpasangan[7], yaitu pada kata Í?ä3sù yang berarti makanlah dengan pasangannya yaitu kata  Î1uŽõ°$#ur yang berarti minumlah. Dengan demikian tampak keserasian (التوافق) makna yang memunculkan keindahan antara bagian-bagian yang membentuk kalam tersebut,

E.     Musyakalah

Surat Ar-Rum ayat 78
tA$s% #x»yd ä-#tÏù ÓÍ_øŠt/ y7ÏZ÷t/ur 4 y7ã¤Îm;tRé'y È@ƒÍrù'tGÎ/ $tB óOs9 ìÏÜtGó¡n@ ÏmøŠn=¨æ #·Žö9|¹ ÇÐÑÈ
Artinya:
Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.”

Pada ayat ini penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa musyakalah, karena ada ungkapan suatu makna dengan menggunakan kata lain untuk mengimbangi dan menyerupai bentuk kata yang disebut sebelumnya[8], yaitu pada kata ÓÍ_øŠt/ yyang berarti diantaraku dan kata  7ÏZ÷t/ur yang berarti diantaramu. Pengguanaan kata-kata ini akan saling memberikan keseimbangan yaitu pada kata diantaraku dan diantaramu yang mana akan menambah keindahan pada ayat ini.


F.     Allaffu Wannasyru
Al-Ankabut ayat 79
$¨Br& èpoYÏÿ¡¡9$# ôMtR%s3sù tûüÅ3»|¡yJÏ9 tbqè=yJ÷ètƒ Îû ̍óst7ø9$# NŠur'sù ÷br& $pkz:Ïãr& tb%x.ur Nèduä!#uur Ô7Î=¨B äè{ù'tƒ ¨@ä. >puZŠÏÿy $Y7óÁxî ÇÐÒÈ  $¨Br&ur ÞO»n=äóø9$# tb%s3sù çn#uqt/r& Èû÷üuZÏB÷sãB !$uZŠÏ±ysù br& $yJßgs)Ïdöãƒ $YZ»uøóèÛ #\øÿà2ur ÇÑÉÈ   !$tR÷Šur'sù br& $yJßgs9Ïö7ム$yJåk5u #ZŽöyz çm÷ZÏiB Zo4qx.y z>tø%r&ur $YH÷qâ ÇÑÊÈ   $¨Br&ur â#yÅgø:$# tb%s3sù Èû÷üyJ»n=äóÏ9 Èû÷üyJŠÏKtƒ Îû ÏpuZƒÏyJø9$# šc%x.ur ¼çmtFøtrB Ö\x. $yJßg©9 tb%x.ur $yJèdqç/r& $[sÎ=»|¹ yŠ#ur'sù y7/u br& !$tóè=ö7tƒ $yJèd£ä©r& %y`̍÷tGó¡tƒur $yJèdu\x. ZpyJômu `ÏiB y7Îi/¢ 4 $tBur ¼çmçGù=yèsù ô`tã ̍øBr& 4 y7Ï9ºsŒ ã@ƒÍrù's? $tB óOs9 ìÏÜó¡n@ ÏmøŠn=¨æ #ZŽö9|¹ ÇÑËÈ  
Artinya:
70. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.
80. Dan adapun anak muda itu, Maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan Kami khawatir bahwa Dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.
81. Dan Kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang Ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".

Pada ayat ini penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa allaffu wannasr, karena ada lipatan dan himpunan dua hal atau lebih, lalu disusul (dibentangkan) oleh keterangan masing-masing secara berurutan atau tidak[9], yaitu pada kata:
a)      èpoYÏÿ¡¡9$# $¨Br& yang berarti adapun bahtera.
b)       O»n=äóø9$# $¨Br& yang berarti adapun anak itu.
c)      â#yÅgø:$#  $¨Br&u yang berarti adapun dinding rumah.
Imam As-sobuni menyatakan bahwa ayat ini bernuansa allaffu wannasr  almurottab dan mengategorikan ini juga sebagai muhassinat badi’iyyah,[10], karena adanya kata naik perahu kemudian dilanjutkan dengan peristiwa pembunuhan anak dan pembangunan dinding rumah yang secara teratur bermunculan.[11] Jadi, penggunaan gaya bahasa ini ini akan menambah keindahan pada ayat ini



G.    Mubalaghoh (hiperbol)
Surat Thoha ayat 1-4
mÛ ÇÊÈ   !$tB $uZø9tRr& y7øn=tã tb#uäöà)ø9$# #s+ô±tFÏ9 ÇËÈ   žwÎ) ZotÅ2õs? `yJÏj9 4Óy´øƒs ÇÌÈ   WxƒÍ\s? ô`£JÏiB t,n=y{ uÚöF{$# ÏNºuq»uK¡¡9$#ur n?ãèø9$# ÇÍÈ  
Artinya:
1. Thaahaa
2. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah
3. tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),
4. Yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.

Pada ayat ini penulis memandang terdapat muhassinat maknawiyah bernuansa mubalaghoh, karena ada ucapan yang dibesar-besarkan untuk memperoleh efek tertentu[12], yaitu pada bentuk masdhar  WxƒÍ\s? untuk makna sifat نازل, yang mana masdhar ini membesarkan kekuatan Al-Quran yang ditirunkan Allah kepada umat manusia. Hal ini memunculkan keindahan pada ayat ini






Daftar Pustaka
Ali As-Sbobuni, Muhammad, Shofwatu At-Tafaasir Jilid 3, Makkah, Darul-Fikr.
Tri Cahyo, Agus, Al-Balaghoh Lil-Jami’, Ponorogo, STAIN Ponorogo Press.
Al-Qur’an dan terjemah disertai hadist-hadist penjelas ayat ( jakarta : PT Khazanah mimbar plus, 2011)
Hamka, Tafsir Al-azhar  (jakarta: pustaka panjimas, 1982).
Mufassir Enam Ringkasan Tafsir, (Bandung: Hilal Penerbit AL-Qur’an 2010).
Departemen agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsirnya, ( yogyakarta: PT Dana Bhakti wakaf(milik UII).
M. Quraisyi Shihab, Tafsir Al Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati ),.
Alqur’an dengan terjemah dan tafsir singkat, (Jakarta : Yayasan Wisma Damai, 2007).










فا استبقوا الخيرات





 [1] Agus Tri Cahyo, Al-Balaghoh Lil-Jami, (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press), hal. 148.
 [2] M. Ali As-Sbobuni, Shofwatu At-Tafaasir Jilid 3, (Makkah: Darul-Fikr), hal. 217.
 [3] Abdullah Bin Mukhamad Bin Abdurrahman Bin Ishkaq Al Sheikh, Tafsir Ibnu Katsir, (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004). Hal. 149.
 [4]. Mufassir Enam Ringkasan Tafsir, (Bandung: Hilal Penerbit AL-Qur’an 2010),Hal. 231.
 [5]. Al-Qur’an dan terjemah disertai hadist-hadist penjelas ayat ( jakarta : PT Khazanah mimbar plus, 2011  Hal).152.
[6]. Alqur’an dengan terjemah dan tafsir singkat, (Jakarta : Yayasan Wisma Damai, 2007) Hal. 209.
[7]. Mufassir Enam Ringkasan Tafsir, (Bandung: Hilal Penerbit AL-Qur’an 2010) , Hal. 155.
 [8]. Departemen agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsirnya, ( yogyakarta: PT Dana Bhakti wakaf(milik UII), 156.
[9]. Hamka, Tafsir Al-azhar  (jakarta: pustaka panjimas, 1982) Hal. 158.
[10]. M. Quraisyi Shihab, Tafsir Al Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati )  Hal. 201.
[11]. M. Quraisyi Shihab, Tafsir Al Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati )HAL 32.
[12]. Alqur’an dengan terjemah dan tafsir singkat, (Jakarta : Yayasan Wisma Damai, 2007) hal.160.

1 komentar:

  1. Bagian mura'atun nazhir info ayatnya kayaknya kurang pas soalnya udah saya cek al Ankabut ayat 26 bukan gitu artinya

    BalasHapus