A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Di era
globalisasi seperti sekarang ini, bahasa arab telah menjadi sebuah kebutuhan
primer bagi seluruh aspek-aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan,
sosial, ekonomi, bisnis dan khususnya lagi dalam bidang keilmuan Islam. Maka
kegiatan belajar mengajar
bahasa Arab sekarang sudah dilakukan siswa sejak di sekolah tingkat dasar hingga
perguruan tinggi. Namun kenyataannya aktivitas pembelajaran berjalan biasa-biasa saja. Saat muncul masalah pada tingkat ini tidak
begitu mendapat perhatian, karena segera dimaklumi bahwa pelajaran bahasa Arab
belum mendapat perhatian begitu serius untuk pelajar setingkat ini.
Bahasa Arab
memiliki unsur-unsur yang luas dalam menguasainya, diantaranya adalah hal keterampilan berbicara berbahasa
arab, keterampilan berbicara bahasa arab merupakan keterampilan yang harus
dimiliki oleh mahasiswa
dalam rangka mengembangkan kemampuan berbahasa asing, dalam hal ini bahasa
Arab. Media yang digunakan harus mampu bisa
membuat mahasiswa tertarik dan senang dalam
proses pembelajaran. Hal inilah yang masih jarang atau bahkan tidak
dilaksanakan sama sekali oleh beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang
mengajarkan bahasa Arab.
Dari sinilah muncul beberapa masalah
yang menjadi akibatnya, antara lain mahasiswa tidak menyukai pelajaran bahasa
Arab karena pembelajaran yang monoton, atau mahasiswa merasa kesulitan untuk
mempelajari bahasa Arab, khususnya berbicara bahasa Arab. Apalagi mereka tidak
masuk pada jurusan bahasa Arab dan dituntut untuk mempelajarinya.
Berdasarkan pengalaman penulis di
lapangan, rendahnya kemampuan berbicara masiswa menggunakan bahasa arab dalam
belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah mahasiswa yang memiliki minat sedikit
untuk belajar. Sehingga mereka kurang mampu berbicara menggunakan bahasa arab.
Hal ini disebabkan karena guru/dosen dalam proses belajar mengajar hanya
menggunakan metode ceramah dan hanya terpaku dengan adanya buku panduan tanpa
menggunakan alat peraga atau media pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berbicara bahasa arab mahasiswa.
Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan
yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan minat dan motivasi belajar
siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk menggunakan mufrodat yang telah
diberikan guru untuk berbicara kepada siswa yang lainnya, sehingga sedikit demi
sedikit siswa mampu berbicara menggunakan bahasa arab.
Berdasarkan uraian tersebut di atas
penulis mencoba menerapkan salah satu media pembelajaran, yaitu media permainan
bahasa untuk mengungkapkan apakah dengan model penggunaan media permainan
bahasa dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa arab mahasiswa. Penulis
memilih media
pembelajaran ini supaya mengkondisikan siswa untuk terbiasa berbicara
menggunakan bahasa arab.
Dalam media permainan bahasa mahasiswa akan lebih aktif dalam pembelajaran
bahasa arab. sedang guru berperan sebagai pembimbing atau pemberi materi dengan
menggunakan media ini.
Berangkat dari latar belakang dan permasalahan di atas, maka
peneliti merasa perlu mengadakan penelitian lebih lanjut tentang “EFEKTIVITAS
PERMAINAN BAHASA DALAM MENINGKATKAN MAHAROH KALAM SISWA PONDOK ISLAMIC BOARDING SCHOOL MUHIPO TAHUN PELAJARAN 2016”.
B. IDENTIFIKASI
DAN PEMBATASAN MASALAH
Sebagaimana disebutkan dalam latar balakang di atas maka peneliti
menemukan beberapa masalah antara lain:
1.
Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan berbicara
bahasa arab
2.
Kurangnya
semangat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3.
Kurangnya lingkungan yang mendukung berbicara bahasa
Arab
4.
Penggunaan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran
Dari masalah-masalah tersebut, adapun masalah yang paling utama
adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan berbicara bahasa Arab.
C. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakakang di atas, maka peneliti merumuskan sebuah masalah, yaitu “Bagaimana permainan bahasa dapat
meningkatkan kemampuan
berbicara bahasa arab siswa Pondok ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo Tahun
Pelajaran 2016?”
D. TUJUAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, maka tujuan
penelitan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektifitas permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan berbicara
bahasa arab siswa Pondok ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo Tahun Pelajaran 2016.
E. KONTRIBUSI
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Adapun manfaat
dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Manfaat Teoritis:
1.
Menjadi
khazanah pengetahuan, pengembangan pola pembelajaran dan meningkatkan kualitas
pembelajaran Bahasa Arab
2.
Kemungkinan
bisa dijadikan bahan penelitian lanjutan atau dikembangkan oleh pihak yang berkepentingan.
B. Manfaat Praktis:
1.
Bagi Pondok ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo sebagai
sumbangan pemikiran dalam memecahkan masalah pendidikan yang dihadapi, terutama
mengenai masalah meningkatkan mutu pendidikan dengan berbasis penelitian.
2.
Bagi pendidik:
a.
Mengetahui
permasalahan yang terjadi di kelas dan cara menyelesaikannya
b.
Membiasakan
guru memiliki sifat inovatif, keatif dan proaktif
c.
Meningkatkan
profesionalisme guru
3.
Bagi peserta
didik
a.
Meningkatkan
pemahaman peserta didik
b.
Meningkatkan
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
c.
Meningkatkan
hasil belajar siswa
4.
Bagi peneliti
sebagai bekal untuk meningkatkan pengetahuan serta menambah wawasan di bidang
pendidikan.
F. LANDASAN
TEORITIK, PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESISI TINDAKAN
A. Landasan
Teoritik
1. Permainan
Bahasa
Permainan berasal dari kata main yang berarti pula hal
yang menyenangkan hati. Sedangkan dalam konteks bahasa permainan adalah suatu
aktifitas untuk memperoleh suatu ketrampilan berbahasa tertentu dengan cara yang
menggembirakan. Dari permaknaan tersebut dapat dipahami bahwa permainan bahasa
memiliki tujuan ganda, di samping untuk memperoleh kegembiraan juga untuk
melatih ketrampilan tertentu.
Dalam permainan bahasa ada hal-hal yang perlu
diperhatikan, yaitu: permainan bukanlah tujuan pembelajaran, namun ia hanyalah
sarana pembantu untuk mencapai tujuan, karena ia dapat mencairkan kejenuhan dan
menyegarkan otak dalam pembelajaran bahasa sehingga pada gilirannya dapat
menyempurnakan materi bahasa yang diajarkan, dan permainan bahasa tidak hanya
cocok diterapkan bagi anak-anak semata, namun juga dapat digunakan untuk orang
dewasa.
Berangkat dari kedua prinsip dasar permainan bahasa di
atas, dapat dipahami petunjuk-petunjuk umum yang harus dipegang teguh dalam
memilih dan melaksanakan permainan bahasa yakni sebagai berikut:
a) Pengajar harus mampu menentukan batasan
yang jelas yang memungkinkannya memilih permainan bahasa yang sesuai
b) Pengajar harus mampu menkondisikan kelas
sehingga tidak menimbulkan suasana pembelajaran yang menyimpang
c) Pengajar harus memperhatikan tujuan bahasa,
tata bahasa dan model-model bahasa yang diseleraskan dengan materi yang akan
diajarkan
d) Permainan bahasa harus sesuai dengan
tingkatan pengajaran, kemampuan berfikir siswa dan alokasi waktu yang tersedia
e) Jika permainan bahasa membutuhkan persiapan
yang khusus, maka sebaiknya permainan itu selesai sebelum permainan
dilaksanakan
f) Sebelum permainan dimulai pengajar
hendaknya yakin bahwa siswa telah memahami tatacara pelaksanaan permainan.[1]
2. Maharoh Kalam
Kemahiran
berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang ingin dicapai
dalam pengajaran bahasa modern termasuk bahasa arab. Berbicara atau kalam
merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian, komunikasi, timbal
balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Kegiatan berbicara dalam
kelas bahasa mempunyai komunikasi dua arah, yakni antara pembicara dengan
pendengarnya secara timbale balik. Dengan demikian latihan berbicara harus
terlebih dahulu didasari oleh kemampuan mendengar, dan penguasaan kosa kata dan
ungkapan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan maksud/fikirannya[2]
Kegiatan
berbicara ini sebenarnya merupakan kegiatan yang menarik dan ramai dalam kelas
bahasa. Akan tetapi seringkali terjadi sebaliknya. Kegiatan berbicara menjadi
tidak menarik, tidak merangsang partisipasi siswa, suasana menjadi kaku dan
akhirnya macet, ini terjadi mungkin karena penguasaan kosa kata dan pola oleh
siswa masih sangat terbatas. Namun demikian, kunci keberhasilan kegiatan
tersebut sebenarnya adalah guru. Apabila guru dapat secara tepat memilih topik
pembicaraan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, dan memiliki kreativitas
dalam mengembangkan model-model serta media-media pengajaran berbicara yang
banyak sekali variasinya tentu kemacetan tidak akan terjadi.[3]
Ketrampialn
menyimak merupakan ketrampilan dasar, ketrampilan ini tergolong sebagai maharat
istintajiyyah, sebab ia menuntut adanya peran aktif peserta didik agar
berkomunikasi secara lisan dengan pihak lain.[4]
Oleh karena itu Dapat dikatakan, bahwa latihan berbicara ini merupakan
kelanjutan dari latihan menyimak yang di dalam kegiatannya juga terdapat
latihan mengucapkan.
Faktor
lain yang penting dalam menghidupkan kegiatan berbicara ialah keberanian murid
dan perasaan tidak takut salah oleh karena itu guru harus dapat memberikan
dorongan kepada siswa agar berani berbicara kendatipun dengan resiko. Kepada
siswa hendaknya ditekankan bahwa takut salah adalah kesalahan yang paling
besar. Secara umum tujuan latihan berbicara untuk tingkat pemula dan
menengahialah agar siswa dapat berkomunikasi lisan secara sederhana dalam
bahasa arab.
g)
Penelitian Terdahulu
Dalam
telaah hasil penelitian terdahulu, peneliti mengambil hasil penelitian yang
relevan, yakni yang disusun oleh
Nama : Ahmad Muzakky
NIM : 210309196
Judul : “Upaya
Peningkatan Ketrampilan Berbahasa Arab Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Melalui
Metode Drill Di Kelas V Semester Ganjil MI Darul Khair Jenangan Ponorogo
Tahun Pelajaran 20011/2012”.
Dengan adanya hasil belajar dalam Penelitian Tindakan Kelas tersebut,
akhirnya menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain :
1.
Metode Drill
dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi bahasa Arab di MI Darul Khair
Jenangan kelas V semester ganjil tahun pelajaran 20011/2012 karena dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
h) Kerangka
Berfikir
Kerangka berfikir dari penelitian ini adalah jika permainan bahasa diterapkan dengan baik, maka kemampuan mahasiswa dalam berbicara bahasa Arab juga akan meningkat.
i)
Pengajuan Hipotesis Tindakan
Berangkat dari landasan berfikir dan rumusan masalah, maka dapat diajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut:
“Permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan
berbicara bahasa arab siswa Pondok ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo tahun pelajaran
2016”
G. METODE
PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang
terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Untuk mengatasi suatu
masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus, siklus-siklus tersebut
saling terkait dan berkelanjutan. Siklus kedua dilaksanakan bila masih ada
hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus pertama. Siklus ketiga dilaksanakan
karena siklus kedua belum mengatasi masalah, begitu juga siklus-siklus
berikutnya. Logika 4 (empat) tahap tersebut sebagai berikut:
Identifikasi
Masalah
|
Perencanaan (Planning)
|
Perencanaan Ulang
|
Siklus I
|
Observasi (Observing)
|
Tindakan (Acting)
|
Refleksi (Reflecting)
|
Siklus II
|
Gambar 1.1
Prosedur PTK
Adapun langkah-langkah pembelajaran PTK adalah:
Sebelum melakukan pembelajaran PTK, terlebih dahulu melakukan
observasi awal untuk:
1)
Menemukan masalah
2)
Melakukan identifikasi masalah
3)
Menentukan batasan masalah
4)
Menganalisis masalah dengan menentukan factor-faktor yang diduga
sebagai penyebab utama terjadinya masalah
5)
Merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah dengan merumuskan
hipotesis-hipotesis tindakan sebagai pemecahan
6)
Menentukan pilihan hipotesis tindakan pemecahan masalah
7)
Merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran berbasis PTK.[5]
Setelah judul perencanaan kegiatan
pembelajaran berbasis PTK dirumuskan, langkah berikutnya adalah:
A.
Objek Tindakan Kelas
1)
Penerapan permainan bahasa dalam pembelajaran bahasa arab bagi
mahasiswa Pondok
ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo.
2)
Maharoh kalam mahasiswa Pondok ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo.
B.
Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Kelas
1)
Setting/ Lokasi PTK
Penelitian bersifat praktis berdasarkan permasalahan
riil dalam pembelajaran Bahasa Arab di Pondok ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo tahun
ajaran 2016.
2)
Karakteristik Subyek PTK
3)
Subjek pelaku PTK adalah mahasiswa semester 6 Jurusan
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, sedangkan subjek penerima PTK
adalah 20 mahasiswa Pondok ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo tahun
pelajaran 2016.
C.
Variabel Yang di Amati
1)
Penerapan Permainan Bahasa
2)
Maharoh kalam mahasiswa dalam berbahasa Arab
D.
Prosedur penelitian Tindakan Kelas Per-Siklus
1)
Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pada
tahap ini, peneliti melakukan observasi di kelas bahasa siswa di Pondok ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo tahun pelajaran 2016 untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
terkait dengan masalah pembelajaran Bahasa Arab. Kemudian, menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media permainan bahasa serta mempersiapkan instrument yang digunakan untuk merekam
keaktifan siswa di kelas.
2)
Pelaksanaan Tindakan Kelas
Peneliti menggunakan
RPP sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan awal, inti dan akhir. Proses
pembelajaran tidak boleh berbeda dengan yang telah dituliskan dalam RPP.
3)
Pengamatan Tindakan Kelas
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah:
a)
Mengamati penerapan permainan
bahasa dalam proses pembelajaran
b)
Mengamati Maharoh kalam mahasiswa dalam berbicara bahasa Arab ketika berlangsungnya pembelajaran
4)
Refleksi
Pada tahap ini, yang dikalukan adalah
a)
Menganalisis pelaksanaan tindakan kelas dan pengamatan
b)
Mengevaluasi hasil pelakasanaan tindakan kelas dan pengamatan
c)
Mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan untuk membuat
siklus berikutnya.
E. Jadwal
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Jadwal
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di Pondok ISLAMIC BOARDING SCHOOL Muhipo sebagai berikut:
Jadwal
Penelitian Tindakan Kelas Dapat di Lihat Pada Tabel Berikut Ini:
N0
|
Jenis Kegiatan
|
Waktu Minggu Ke
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1.
|
Perencanaan
|
ü
|
|
|
|
|
|
2.
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
Menyusun Konsep Pelaksanaan
|
|
ü
|
|
|
|
|
|
Menyusun Instrumen
|
|
ü
|
|
|
|
|
|
3.
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
Melakukan tindakan siklus I
|
|
|
ü
|
|
|
|
|
Melakukan tindakan siklus II
|
|
|
ü
|
|
|
|
|
Melakukan tindakan siklus III
|
|
|
ü
|
|
|
|
|
4.
|
Penyusunan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
Menyusun konsep laporan
|
|
|
|
ü
|
|
|
|
Menyempurnakan draf laporan
|
|
|
|
|
ü
|
ü
|
H.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
terdiri dari lima bab, antara lain:
1.
Bab I berisi pendahuluan. Pada bab ini diberikan penjelasan tentang
gambaran umum penelitian. Adapun penyusunannya meliputi latar belakang masalah,
identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah dan cara pemecahaanya,
tujuan, kontribusi hasil penelitian tindakan kelas dan sistematika pembahasan.
2.
Bab 2 berisi kajian pustaka yang akan digunakan sebagai pijakan
untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas, yang meliputi landasan teoritik,
telaah hasil pustaka terdahulu, kerangka berfikir dan pengejuan hipotesis
tindakan.
3.
Bab 3 berisi metode penelitian. Penyusunannya meliputi objek
tindakan kelas, setting penelitian dan kerakteristik subyek penelitian tindakan
Kelas, variabel yang diamati, prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
serta jadwal pelaksanaan tindakan kelas.
4.
Bab 4 berisi hasil penelitian tindakan kelas. Penyusunanya meliputi
gambaran singkat setting lokasi penelitian, penjelasan per siklus, proses
analisis data per-siklus dan pembahasan.
5.
Bab 5 adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Bab ini
dimaksudkan agar pembaca dan penulis mudah dalam melihat inti hasil penelitian.
I.
OUTLINE DAFTAR ISI
Bagian awal
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (KALAU ADA)
DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA)
DAFTAR LAMPIRAN
Bagian Inti
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Identifikasi dan Pembatasan Masalah
C.
Rumusan Masalah dan cara Pemecahannya
D.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
E.
Kontribusi Penelitian indakan Kelas
F.
Sistematika Pembahasan
BAB II : LANDASAN
TEORITIK, TELAAH HASIL PENELITIAN
TERDAHULU,
KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS TINDAKAN
A.
Landasan Teoritik
B.
Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
C.
Kerangka Berfikir
D.
Pengajuan Hipotesis Tindakan
BAB III : METODE PENELITIAN
A.
Objek Tindakan Kelas
B.
Setting Penelitian dan Kerakteristik Subyek Penelitian Tindakan
Kelas
C.
Variabel yang Diamati
D.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
1.
Perncanaan Pelaksanaan Penalitian Tindakan Kelas Per-Siklus
2.
Pelaksanaan Tindakan Kelas
3.
Pengamatan Tindakan Kelas
4.
Refleksi
E.
Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas
BAB IV : HASIL PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
A.
Gambaran Singkat Setting Lokasi Penelitian
B.
Penjelasan Per Siklus
C.
Proses Analisis Data Per-siklus
D.
Pembahasan.
BAB V : PENUTUP
A.
Saran
B.
Kesimpulan
Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Hery Noer
dan Munazier. 2000. Watak
Pendidikan Islam. Jakarta:
Friska Agung Insani.
Basuki. 2010. Cara Mudah Melaksanakan PTK Dalam
Kegiatan Pembelajaran,Yogyakarta:
Pustaka Felicha.
Depag RI.
2006. Undang-Undang Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Muhaimin dan Mujib, Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan
Islam. Bandung: Trigenda Karya.
Mustofa, Bisri dan
Abdul Hamid. 2011. Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Malang: UIN MALIKI PRESS.
Nasar. 2006. Merancang
Pembalajaran Aktif dan Kontekstual Berdasarkan Sisko 2006, Panduan Praktis
Silabus dan RPP. Jakarta:
Grasindo.
Tirtaraharja, Umar dan La Sula.
1989. Pengantar
Pendidikan. Jakarta:
Rieneka Cipta.
Zaenuddin, Rodliyah. 2005. Metodologi dan Srategi Alternatif. Yogyakarta:
Pustaka Rihlah Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar